Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Februari 2013

Imunologi Tumor


Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun ( kekebalan ) tubuh sistem Imun semua mekanisme perlindungan tubuh terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.
Sedangkan yang dimaksud dengan Imunitas adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru agar dapat menginfeksi organisme.
Banyak mekanisme yang dapat berkontribusi dalam pengendalian tumor, termasuk imunitas bawaan (misalnya sel NK, makrofag, sitokin) dan imunitas adaptif. Usaha yang lebih banyak telah dilakukan untuk mengidentifikasi antigen sel B dan sel T spesifik tumor, walaupun saat ini tampak bahwa antigen penyerta tumor (Tumor-associated antigen, TAA), protein tumor yang lebih sering ditemukan, atau berada dalam kadar yang lebih tinggi pada sel tumor dibandingkan pada jaringan normal, namun sama pentingnya.


Pada pertumbuhan sel tumor umumnya timbul beberapa antigen baru yang asing bagi tubuh. Dengan adanya antigen tersebut, mesin imunologik didalam tubuh dapat terangsang, sehingga menimbulkan suatu reaksi imun yang dapat menghancurkan sel tumor tadi. Timbulnya antigen baru pada suatu tumor dapat disebabkan oleh dua proses, yaitu :
a.       hilangnya beberapa antigen yang spesifik daripada jaringan normal, dan
b.       timbulnya beberapa antigen baru yang spesifik untuk tumor dan tidak terdapat pada sel-sel normal lainnya.
Agar respons imun dapat dimulai, maka antigen harus dilepaskan terlebih dahulu oleh sel-sel tumor dan dengan aliran darah atau limfe, akhirnya sampai ke dalam limfonodus dan/atau limpa. Di dalam organ-organ tersebut, antigen itu akan diproses oleh sel-sel makrofag agar selanjutnya dapat bereaksi dengan sel-sel limfosit. Sel ini, yang umumnya berasal atau berada dibawah pengaruh sumsum tulang, dikenal sebagai sel limfosit-B (dari "Bone Marrow"), dan setelah mengadakan kontak dengan antigen tersebut lambat laun sel ini akan berkembang dan mengalami proses diferensiasi. Sel limfosit tersebut akhirnya akan menjadi sel yang matang dan siap untuk mensintesa molekul imunoglobulin, yaitu suatu molekul yang 'mempunyai daya antibodi yang spesifik; dalam hal ini, spesifik terhadap antigen sel tumor tadi
Antibodi-antibodi yang dibentuk ternyata dapat mempunyai beberapa aktifitas; dan yang mempunyai hubungan dengan pertumbuhan tumor hanya ada dua macam, yaitu:
a.       cytotoxic antibody : dapat mengaktifkan sistem komplemen di dalam peredaran darah. Biasanya antibodi ini termasuk kelas IgG yang mempunyai sifat dapat mengikat sistem komplemen tadi. Selanjutnya secara proses yang bertingkat, maka seluruh komponen didalam sistem komplemen itu diaktifkan sehingga dapat berfungsi, yaitu dengan jalan melakukan pengrusakan pada membran sel tumor .
b.      enhancement antibody : dengan adanya antibodi ini, sel-sel tumor dapat tumbuh dengan baik. Agaknya antibodi ini memperlihatkan suatu daya "blocking efect" terhadap serangan imunologik yang dibawakan oleh sistem sel. Hal ini disebabkan karena antibodi tersebut ternyata hanya bereaksi dengan TSTA akan tetapi tidak mengaktifkan system komplemen. Dengan terjadinya reaksi antara antigen dan antibodi itu, maka antigenik determinan pada TSTA justru akan terlindung terhadap serangan sel-sel imun.
Antigen-antigen tumor selain mengadakan kontak dengan sel-sel Iimfosit-B, juga dapat merangsang sel-sel yang berasal atau berada dibawah pengaruh kelenjar timus; sel seperti ini disebut sel-sel Iimfosit-T (dari "Thymus"). Sel tersebut bila telah mengadakan kontak dengan antigenik determinan sel tumor, segera akan berkembang dan melakukan diferensiasi sehingga menjadi suatu sel limfosit yang peka atau sensitif. Nanti bila ada rangsangan antigen yang serupa untuk kedua kalinya, sel tersebut akan segera bereaksi dengan jalan mengeluarkan suatu zat yang disebut "Iymphokine". Zat ini mempunyai daya merangsang sel-sel fagosit diseluruh tubuh; selain sel-sel tersebut akan memperbayak diri dan mengadakan migrasi ketempat terjadinya tumor, juga dapat mengakibatkan sel-sel itu melakukan penyerangan secara fagositosis.

VITAMIN


Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Sumber vitamin yang paling baik ialah makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu baik,  sudah mendapat jumlah vitamin yang cukup. Selain terdapat dalam makanan vitamin juga diberikan dalam bentuk murni sebagai sediaan tunggal dan kombinasi. Sediaan untuk tujuan profilaksis harus dibedakan dari sediaan untuk tujuan pengobatan defisiensi.
Vitamin dibagi menjadi 2 golongan yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air disimpan dalam tubuh hanya dalam jumlah terbatas dan sisanya dibuang, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan vitamin larut air perlu sering dikonsumsi. Meskipun demikian, pemberian vitamin larut air dalam jumlah berlebihan selain pemborosan, juga akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Contoh vitamin larut air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Sebaliknya vitamin larut lemak dapat disimpan dalam jumlah banyak, sehingga untuk timbulnya gejala defisiensi dibutuhkan waktu lebih lama dan kemungkinan terjadinya toksisitas jauh lebih besar daripada vitamin larut air.
Beberapa vitamin baru akan aktif setelah mengalami aktivasi in vivo. Aktifitas vitamin larut air dapat berupa fosforilasi (tiamin, riboflavin, niasin dan piridoksin) dan dapat juga membutuhkan pengikatan dengan nukleotida purin dan pirimidin (riboflavin dan niasin). Vitamin larut air berperan sebagai kofaktor untuk enzim tertentu sedangkan vitamin A dan D mempunyai sifat menyerupai hormone dan mengadakan interaksi dengan reseptor spesifik intraselular pada jaringan target.
Penggunaan vitamin berlebih dapat menimbulkan gejala keracunan, sebaliknya kekurangan dapat menimbulkan gejala defisiensi. Oleh karena itu banyak negara telah mengadakan penelitian dan mengevaluasi kebutuhan vitamin dan mineral serta zat lainnya perhari pada masyarakatnya.

I.          Vitamin Larut Air
Vitamin larut air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin B kompleks mencakup sejumlah vitamin dengan rumus kimia dan efek biologik yang sangat berbeda yang digolongkan bersama karena dapat diperoleh dari sumber yang sama, antara lain hati dan ragi. Yang termasuk dalam golongan ini adalah tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam nikotinat (niasin), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, asam folat dan sianokobalamin (vitamin B12). Vitamin C (asam askorbat) terutama didapatkan pada buah jeruk.
A.    Vitamin B Kompleks
1.      Tiamin (vitamin B1)
Vitamin ini juga ditemukan dalam ragi, sayur mayur, kacang-kacangan, susu, kuning telur, dan hati. Vitamin ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit beri-beri. Tiamin merupakan kompleks molekul organic yang mengandung satu inti tiazol dan pirimidin. Dalam badan zat ini akan diubah menjadi tiamin pirofosfat (tiamin-PP), dengan reaksi sebagai berikut:
Tiamin + ATP              Tiamin-PP + AMP
Tiamin pirofosfat adalah bentuk aktif dari tiamin yang berfungsi sebagai koenzim dalam karboksilasi asam piruvat dan asam ketoglutarat. Peningkatan kadar asam piruvat dalam darah merupakan salah satu tanda defisiensi tiamin.
2.      Riboflavin (vitamin B2)
Sumbernya berasal dalam daging, hati, ragi, telur, dan berbagai sayuran dan selanjutnya disebut sebagai flavin. Nama riboflavin diberikan karena adanya ribose dalam rumus kimianya seperti pada gambar di bawah ini:
Dalam badan riboflavin diubah menjadi koenzim riboflavin fosfat atau flavin monokleotida (FMN), dan flavin adenosine dinukleotida (FAD), melalui reaksi berikut:
Riboflavin + ATP                FMN + ADP
FMN + ATP                FAD + PP (pirofosfat)
Keduanya merupakan bentuk aktif riboflavin dan berperan sebagai koenzim dalam berbagai proses metabolism. Penggunaannya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang sering menyertai pellagra atau defisiensi vitamin B komplek lainnya, sehingga riboflavin sering diberikan bersama obat lain.
3.      Asam Nikotinat (Niacin)
Asam nikotinat dikenal juga sebagai faktor PP (pellagra preventive) karena dapat mencegah penyakit pellagra pada manusia atau penyakit lidah hitam pada hewan. Sumber umum pada hati babi, kambing dan sapi, ginjal babi, ragi,babi, lidah sapi, jantung, daging yang tidak berlemak,lembaga gandum, kacang biji kapri. Asam nikotinat dapat disintesis oleh hampir semua tanaman.  
4.      Piridoksin (vit B6)
Sumbernya adalah ragi, biji-bijian, gandum, jagung dan hati. Di alam vitamin ini terdapat dalam 3 bentuk yaitu piridoksin yang berasal dari tumbuhan, piridoksal dan pirosamin yang teruatama berasal dari hewan. Ketiganya dalam tubuh dirubah menjadi piridoksal fosfat. 
5.      Asam pantotenat
Sumber : hati, telur, dan biji-bijian. Disintesis oleh kebanyakan tanaman hijau dan mikroorganisme. Asam pantotenat dihidrolisis asam pantoat dan β alanin. Pemerian asam pantotenat yaitu minyak kental higroskopis, tidak stabil oleh panas, asam dan alkali. Dalam tubuh, asam pantotenat membentuk koenzim A yang sangat penting dalam metabolism, karena bertindak sebagai katalisator pada reaksi transferasi gugus asetil.
6.      Biotin (vitamin H)
Biotin dikenal dikenal sebagai vitamin H yang berarti kulit, karena dianggap dapat melindungi tubuh terhadap suatu syndrome yang disebut egg white injury. Dalam tubuh biotin berperan sebagai koenzim pada berbagai reaksi karboksilasi.
7.      Kolin
Kolin mempunyai fungsi fisiologik penting dalam tubuh, diantaranya sebagai prekursor asetilkolin suatu neurotransmitter. Dalam metabolisme lemak, kolin berkhasiat lipotropik, yaitu dapat menurunkan kadar lemak dalam hati. Fungsi lain dari kolin adalah dalam metabolism intermedier yaitu sebagai donor metal dalam pembentukan berbagai asam amino esensial. Akan tetapi beberapa sifat kolin dianggap bertentangan dengan sifat-sifat vitamin pada umumnya. Dalam jaringan tubuh ditemukan kadar kolin jauh lebih besar dibandingkan kadar viatamin-vitamin lain. Ternyata zat ini disintesis dengan badan dari serin dengan metionin sebagai donor metal.
8.      Inositol
Inositol merupakan isomer glukosa dan dalam badan mudah berubah menjadi glukosa, sebaliknya glukosa pun mudah menjadi inositol. Inositol merupakan bagian dari fosfolipid fosfatidilinositol.
B.     Asam Askorbat (vitamin C)
Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung memberikan electron ke enzim yang membutuhkan ion-ion tereduksi dan bekerja sebagai kofaktor untuk profil dan lisil hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Zat ini berbentuk kristal dan bubuk putih kekuningan, stabil dalam keadaan kering. Dalam bentuk larutan di wadah terbuka, zat ini cepat rusak. Dalam tubuh keseimbangan asam askorbat dan asam dehidroaskorbat merupakan sistem redoks, jadi dalam pemberian apa saja sama tablet vitamin C biasanya diberi warna kuning untuk menutupi warna dehidroaskorbat. Pada perokok, dalam jumlah sama dengan bukan perokok, kadar dalam urin lebih rendah. Mungkin vit C ikut menguraikan nikotin.
C.     Asam folat
Asam folat disintesis oleh bakteri, manusia tidak. Asam folat terutama terikat pada protein dan disebut faktot lactobacillus casei yaitu asam pteroinat + 3 asam glutamate, sedangkan faktor Bc yaitu asam pteroinat +7 asam glutamate. Dalam tubuh asam folat direduksi menjadi tetrahidro folat = co enzim F  yaitu bentuk aktif dengan adanya donator C seperti histidin/ N-metilglisin terbentuk leukovarin atau asam folin dan dengan ATP membentuk asam N-formiltetrahidofolat= asam semut aktif. Asam semut ini dapat mengubah urasil menjadi thymin yaitu bentuk permulaan asam nukleinat butir darah merah. Bersama faktor lain mematangkan butir darah merah, putih dalam sumsum tulang. 
II.                Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut lemak (Vitamin A, D, E, K) diabsorpsi dengan cara yang kompleks dan sejalan dengan absorpsi lemak. Dengan demikian keadaan-keadaan yang menyebabkan gangguan absorpsi lemak seperti defisiensi asam empedu, ikterus, dan enteritis dapat mengakibatkan defisiensi satu atau mungkin semua vitamin golongan ini. Vitamin larut lemak mempengaruhi permeabilitas atau transpor pada berbagai membran sel dan bekerja sebagai oksidator dan reduktor, koenzim atau inhibitor enzim. Vitamin A dan D mempunyai aktivitas mirip hormon.
1.      Vitamin A
Vitamin A mula-mula dikenal sebagai vitamin oleh McCallum dan Davis pada tahun 1913-1915. Vitamin A menunjukkan fungsi penting dalam biosintesis glikoprotein. Istilah vitamin A digunakan untuk senyawa yang mempunyai aktivitas biologik mirip retinol. Istilah retinoid digunakan untuk retinol dan turunan alamiah yang terjadi serta analog sintetik yang tidak perlu mempunyai aktivitas vitamin A.
Sumber utama vitamin A berasal dari minyak hati ikan. Minyak hati ikan mengandung vitamin A dan neovitamin A, baik bebas maupun sebagai ester yaitu asam palmitat, beberapa miristat dan dodekanoat. Vitamin A juga terkandung dalam hati hewan herbavora, juga susu dan telur.
Vitamin A mempunyai struktur polien yang memberi reaksi warna, yaitu dengan asam kuat, klorida dari logam polivalen.
Vitamin A (all trans retinol) dalam hewan dibiosintesis dari pigmen tanaman yaitu karotenoid, misalnya β-karoten adalah prekursor retinol (vitamin A). Provit A (misal α-; β-; δ-karoten dan kriptoxantin terdapat dalam bagian hijau tanaman, wortel, minyak palm merah, mentega, apricot, peach, jagung kuning, kuning telur). Pigmen karotenoid kurang bermanfaat bagi manusia, β-karoten diabsorpsi mukosa usus kemudian enzim deoksigenase yang mengandung Fe bertanggung jawab atas pembentukan 2 mol retinal dari satu mol β-karoten.
Tretionin (asam retinoat) memberikan aktivitas neoplastik, digunakan sebagai acne vulgaris. Isotretionin dan Etretinal mempunyai efek samping yang cukup berat dan hanya digunakan bila tak bisa digunakan pengobatan biasa. Β-karoten pada absorpsi diubah menjadi retinal didistribusi dan diakumulasi dalam kulit. Vitamin A2 dalam vertebrata yang hidup dalam air segar mempunyai sifat kimia, fisika, dan biologik mirip vitamin A, aktivitasnya 40% dari vitamin A asetat.

2.      Vitamin D
Vitamin D, senyawa yang larut dalam lemak, terbukti berguna untuk mencegah dan mengobati rakitis, yaitu penyakit yang banyak terdapat pada anak, terutama didaerah yang kurang mendapat sinar matahari. Istilah vitamin D mula-mula digunakan pada bahan yang diperoleh dari iridasi ragi ergosterol, kemudian dianalisa sebagai campuran isomer kalsiferol dan beberapa steroid. Sterol yang terdapat pada hewan atau tumbuh-tumbuhan merupakan provitamin D yang dengan penyinaran ultraviolet akan diubah menjadi vitamin D.
Provitamin yang terutama didapatkan pada jaringan hewan, ialah 7-dehidrokolesterol yang akan diubah menjadi vitamin D3 (kolekalsiferol). Provitamin D yang terdapat pada ragi dan jamur adalah ergosterol yang akan diubah menjadi vitamin D2. Selain itu 7-dehidrokolesterol juga disintesis pada kulit.
Vitamin D3 (kolekalsiferol) terdapat dalam minyak hati ikan. Kolekalsiferol tidak berfungsi langsung tapi dalam hati diubah menjadi 25-hidroksikolekalsiferol (kalsifediol) oleh enzim vitamin D 25-hidroksilase yang membutuhkan NAPDH dan O2, kemudian diaktivasi oleh enzim vitamin D 4-hidroksilase.
Ergokalsiferol, Vitamin D2 perlahan-lahan dioksidir dalam lemak oleh oksigen. Waktu paruh Ergokalsiferol 24 jam (19-48 jam) dan durasi kerja sampai 6 bulan.
Kolekalsiferol (Vitamin D3),  terdapat dalam minyak hati ikan tuna. Aktivitas D2 dan D3 pada manusia sama tapi pada tikus dan ayam berbeda. Epimerasi dari –OH pada C3 menjadi keton menurunkan aktivitasnya, tetapi tidak rusak. Inversi H pada C9 dalam ergosterol dan 7-dehidrosterol lain mencegah cara biasa iridasi.
Dihidrotakisterol dan takisterol 2  adalah produk samping dari iridasi ergosterol. Takisterol 2 direduksi menjadi dihidrotakisterol mempunyai aktivitas antirakitis lemah dan meningkatkan kadar Ca dalam darah.
Kalsifediol (25-hidroksikolekalsiferol) digunakan untik pasien dialisis ginjal jangka panjang. Kalsitriol (4,25-dihidroksikolekalsiferol) merupakan bentuk vitamin D3 paling aktif. Tidak memerlukan aktivasi. Diberikan pada pasien dialisis ginjal jangka panjang atau yang tidak dapat memetabolisir ergokalsiferol.
3.      Vitamin E
Pada tahun 1936 vitamin E diisolasi dan disebut tokoferol. Telah diisolasi 8 tokoferol, 6 tokoferol mempunyai rantai samping 4,8,12 trimetiltridesil jenuh, yang lain mempunyai rantai samping tidak jenuh. Tokoferol yang paling terkenal adalah α-tokoferol (Vitamin E), sedangkan yang mempunyai aktivitas biologik yang paling besar antara lain β-tokoferol, δ-tokoferol, γ-tokoferol. Tokoferol adalah derivat tokol tersubtitusi dengan metil. Tokoferol dan ester asetat berupa minyak kental kuning tidak berbau. Bentuk ester asam suksinatnya berupa serbuk putih tidak larut dalam air.
Tokoferol stabil di udara untuk waktu tertentu, tetapi lambat laun dioksidasi oleh udara, cepat dioksidasi oleh garam besi (III), oksidator lemah, udara dengan adanya alkali. Tokoferol mempunyai sifat antioksidan untuk minyak lemah dengan efektifitas menurun. Ester asetat propionat lebih aktif daripada ester asetat, benzoat sama aktifitasnya seperti tokoferol tapi lebih stabil terhadap oksidasi.
RRR-α-tokoferol (dahulu disebut α-tokoferol) merupakan bentuk yang paling penting karena merupakan 90% dari tokoferol yang berasal dari hewan dengan aktivitas biologik yang paling besar. Bentuk d- lebih aktif daripada bentuk l. Senyawa sintetik merupakan d, l-α-tokoferol hampir sama dengan koenzim Q yang terdapat di dalam jaringan tubuh. Tokoferol akan rusak bila terkena udara atau sinar ultraviolet. Vitamin E dipasarkan sebagai campuran tokoferol.
Sumber vitamin E antaral lain lembaga gandum, lembaga beras, lembaga jagung, dan lembaga biji lain, lettuce, minyak soya, minyak biji kapas, dan semua tanaman hijau. Dalam lembaga gandum terdapat α-, β-, γ-, δ-tokoferol. Sedangkan dalam minyak biji kapas terdapat α-, β-, γ-tokoferol, serta dalam minyak jagung terdapat γ-tokoferol.
Absorbsi vitamin E melalui mukosa dan sistem limfatik. Derivat ester dihidrolisa oleh enzim pankreas sebelum absorpsi. Vitamin E dimetabolisir terutama menjadi asam tokoferonat dan y-laktonnya, lalu konjugasi glukoronat dan dikeluarkan melalui empedu. Vitamin E penting dalam sintesis protein, efek pada kinase kreatin otot dan xanthin oksidase hati.
4.      Vitamin K
Dikenal 2 jenis vitamin K alam, yaitu vitamin K1 (filokuinon=fitonadion) dan vitamin K2 (senyawa menakuinon), dan 1 jenis vitamin K sintetik. Vitamin K1 yang digunakan untuk pengobatan, terdapat pada kloroplas sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Vitamin K2 disintesis oleh bakteri usus terutama oleh bakteri Gram positif. Vitamin K sintetik yaitu vitamin K3 (menadion)merupakan derivat naftokuinon, dengan aktivitas yang mendekati vitamin K alam. Derivatnya yang larut dalam air, menadion natrium difosfat, didalam tubuh diubah menjadi menadion.
Vitamin E dimetabolisir terutama menjadi asam tokoferonat dan y-laktonnya, lalu konjugasi glukoronat dan dikeluarkan melalui empedu. Vitamin E penting daam sintesis protein, efek pada kinase kreatin otot, dan xanthin oksidase hati.
Pada orang normal vitamin K tidak mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi pada pasien defisiensi vitamin K vitamin ini berguna untuk meningkatkan biosintesis nenerapa faktor pembekuan darah yaitu protrombin, faktor VII (prokonvertin), faktor IX dan faktor X yang berlangsung di hati. 

Interaksi Obat Secara Farmakodinamika


A  Interaksi Obat
Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai modifikasi efek satu obat atau akibat obat lain yang diberikan pada awalnya atau diberikan bersamaan, atau bila dua atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan atau toksisitas satu obat atau lebih berubah.
Mekanisme interaksi obat secara garis obat dapat dibedakan atas 3 mekanisme, yakni:
1.      Interaksi farmasetik atau inkompatibilitas
2.      Interaksi farmakokinetik
3.      Interaksi farmakodinamik
Interaksi obat dapat membahayakan, baik dengan meningkatkan toksisitas obat atau dengan mengurangi khasiatnya. Namun, interaksi beberapa obat dapat menguntungkan, sebagai contoh, efek hipotensif diuretik bila dikombinasikan dengan beta bloker dapat berguna dalam pengobatan hipertensif.

B.     Farmakodinamik
Farmakodinamik adalah subdisiplin farmakologi yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya.
a.       Mekanisme kerja obat
Kebanyakan obat menimbulkan efek melalui interaksi dengan reseptornya pada sel organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan biokimiawi dan fisiologi yang merupakan respon khas untuk obat tersebut.
b.      Reseptor Obat
c.       Transmisi sinyal biologis (Setiawati, 2007).



C.    Interaksi Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik terjadi di mana efek dari satu obat yang diubah oleh kehadiran obat lain di tempat kerjanya. Kadang-kadang obat secara langsung bersaing untuk reseptor tertentu (misalnya agonis beta2, seperti salbutamol, dan beta blockers, seperti propranolol) tetapi sering reaksi yang lebih langsung dan melibatkan gangguan fisiologis mekanisme (Stockley, 2008).
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang aditif, sinergistik atau antagonistik, tanpa terjadi perubahan kadar obat dalam plasma (Setiawati, 2007). Hal ini terjadi karena kompetisi pada reseptor yang sama atau interaksi obat pada sistem fisiologi yang sama. Interaksi jenis ini tidak mudah dikelompokkan seperti interaksi-interaksi yang mempengaruhi konsentrasi obat dalam tubuh, tetapi terjadinya interaksi tersebut lebih mudah diperkirakan dari efek farmakologi obat yang dipengaruhi (Fradgley, 2003)
Beberapa mekanisme interaksi obat dengan farmakodinamika mungkin terjadi bersama-sama, antara lain :
a.       Sinergisme
Interaksi farmakodinamik yang paling umum terjadi adalah sinergisme antara dua obat yang bekerja pada sistem, organ, sel, enzim yang sama dengan efek farmakologi yang sama. Semua obat yang mempunyai fungsi depresi pada susunan saraf pusat- sebagai contoh, etanol, antihistamin, benzodiazepin (diazepam, lorazepam, prazepam, estazolam, bromazepam, alprazolam), fenotiazin (klorpromazina, tioridazina, flufenazina, perfenazina, proklorperazina, trifluoperazina), metildopa, klonidina- dapat meningkatkan efek sedasi.
Semua obat antiinflamasi non steroid dapat mengurangi daya lekat platelet dan dapat meningkatkan (pada derajat peningkatan yang tidak sama) efek antikoagulan. Suplemen kalium dapat menyebabkan hiperkalemia yang sangat berbahaya bagi pasien yang memperoleh pengobatan dengan diuretik hemat kalium (contoh amilorida, triamteren), dan penghambat enzim pengkonversi angiotensin (contoh kaptopril, enalapril) dan antagonis reseptor angiotensin-II (contoh losartan, valsartan). Dengan cara yang sama verapamil dan propanolol (dan pengeblok beta yang lain), keduanya mempunyai efek inotropik negatif, dapat menimbulkan gagal jantung pada pasien yang rentan.
b.      Antagonisme
Antagonisme terjadi bila obat yang berinteraksi memiliki efek farmakologi yang berlawanan. Hal ini mengakibatkan pengurangan hasil yang diinginkan dari satu atau lebih obat. Sebagai contoh, penggunaan secara bersamaan obat yang bersifat beta agonis dengan obat yang bersifat pemblok beta (Salbutamol untuk pengobatan asma dengan propanolol untuk pengobatan hipertensi, dapat menyebabkan bronkospasme); vitamin K dan warfarin; diuretika tiazid dan obat antidiabet.
Beberapa antibiotika tertentu berinteraksi dengan mekanisme antagonis. Sebagai contoh, bakterisida seperti penisilin, yang menghambat sintesa dinding sel bakteri, memerlukan sel yang terus bertumbuh dan membelah diri agar berkhasiat maksimal. Situasi ini tidak akan terjadi dengan adanya antibiotika yang berkhasiat bakteriostatik, seperti tetrasiklin yang menghambat sintesa protein dan juga pertumbuhan bakteri.
c.       Efek reseptor tidak langsung
Kombinasi obat dapat bekerja melalui mekanisme saling mempengaruhi efek reseptor yang meliputi sirkulasi kendali di fisiologis dan biokimia. Pengeblok beta non selektif seperti propanolol dapat memperpanjang lamanya kondisi hipoglikemi pada pasien diabet yang diobati dengan insulin dengan menghambat mekanisme kompensasi pemecahan glikogen. Respon kompesasi ini diperantarai oleh reseptor beta Z namun obat kardioselektif seperti atenolol lebih jarang menimbulkan respon hipoglikemi apabila digunakan bersama dengan insulin. Lagipula obat-obat pengeblok beta mempunyai efek simpatik seperti takikardia dan tremor yang dapat menutupi tanda-tanda bahaya hipoglikemi, efek simpatik ini lebih penting dibandingkan dengan akibat interaksi obat pada mekanisme kompensasi di atas.
d.      Gangguan cairan dan elektrolit
Interaksi obat dapat terjadi akibat gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengurangan kadar kalium dalam plasma sesudah pengobatan dengan diuretik, kortikosteroid, atau amfoterisina akan meningkatkan resiko kardiotoksisitas digoksin. Hal yang sama, hipokalemia meningkatkan resiko aritmia ventrikuler dengan beberapa obat antiaritmia seperti sotalol, kuinidin, prokainamida, dan amiodaron. Penghambat ACE mempunyai efek hemat kalium, sehingga pemakaiannya bersamaan dengan suplemen kalium atau diuretik hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia yang berbahaya. Loop diuretik dapat meningkatkan konsentrasi obat-obat yang bersifat nefrotoksik seperti gentamisin dan sefaloridina dalam ginjal (Fradgley, 2003).

Jarum Suntik HIV

Terkena jarum suntik yang terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) tentu bisa membuat orang panik dan ketakutan. Kondisi ini dialami Xu Tian di Beijing saat ia tengah berada di dalam taksi dan tertusuk jarum yang diduga terkontaminasi HIV.

Xu Tian (37 tahun) dari Beijing sangat merasa ketakutan setelah ia tidak sengaja tertusuk oleh jarum suntik yang kemungkinan sudah terkontaminasi HIV. Jarum ini ditinggalkan oleh seseorang di dalam taksi.

Laki-laki ini menggunakan taksi pada Selasa malam (21/8/2012) awalnya ia kaget karena merasakan sengatan di lutut kirinya dan menemukan ada jarum suntik yang mencuat keluar dari rak majalah di belakang kursi depan mobil.

Karena khawatir ia pun memeriksakan diri ke dokter, dan betapa terkejutnya ia ketika dokter menduga jarum suntik tersebut kemungkinan sudah terkontaminasi HIV. Ia pun segera melakukan beberapa pemeriksaan.

Sebuah tes darah awal yang dilakukannya menunjukkan bahwa ia tidak terinfeksi virus mematikan tersebut. Namun ia masih harus menunggu selama 3 bulan untuk benar-benar yakin bahwa ia tidak terkena virus tersebut.

Supir taksi yang dimintai keterangan mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki petunjuk mengenai siapa pengguna jarum suntik tersebut. Ia mendapatkan 4 penumpang dengan 3 perempuan duduk di kursi belakang sebelum membawa Xu Tian, sehingga tidak melihat apa yang dilakukan penumpangnya.

Kondisi ini memaksa Xu menghabiskan 2.500 yuan atau setara dengan Rp 3.750.000 untuk membeli obat-obatan guna mencegah penyebaran virus HIV di dalam tubuhnya, dan ia pun tersiksa karena selalu merasa ingin muntah tiap kali minum pil.

"HIV biasanya sudah mati jika berada dalam kondisi kering dan sejak Xu mengambil obat-obatan dalam waktu 24 jam, seharusnya ia sudah aman dari HIV," ujar Dr Lun Wenhui dari Beijing Ditan Hospital, seperti dikutip dari ShanghaiDaily, Selasa (28/8/2012).

Diketahui cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan juga air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur dan air mata.

Penularan HIV ini terjadi melalui hubungan seks baik anal, vagina maupun oral, transfusi darah, jarum suntik bergantian yang terkontaminasi, pengguna narkoba serta dari ibu ke anak.

Sumber : 

Kamis, 30 Agustus 2012

Riset Ilmiah Doa Mempercepat Kesembuhan Pasien

Menurut Al Qur'an, doa, yang berarti "seruan, menyampaikan ungkapan, permintaan, permohonan pertolongan," adalah berpalingnya seseorang dengan tulus ikhlas kepada Allah, dan memohon pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang memiliki kebergantungan. Penyakit adalah salah satu dari contoh tersebut yang dengannya manusia paling merasakan kebergantungan ini dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. 
Tambahan lagi, penyakit adalah sebuah ujian, yang direncanakan menurut Hikmah Allah, yang terjadi dengan Kehendak-Nya, dan sebagai peringatan bagi manusia akan kefanaan dan ketidaksempurnaan kehidupan ini, dan juga sebagai sumber pahala di Akhirat atas kesabaran dan ketaatan karenanya.
Sebaliknya mereka yang tidak memiliki iman, meyakini bahwa jalan kesembuhan adalah melalui dokter, obat atau kemampuan teknologi mutakhir dari ilmu pengetahuan modern. Mereka tidak pernah berhenti untuk merenung bahwa Allah-lah yang menyebabkan keseluruhan perangkat tubuh mereka untuk bekerja di saat mereka sedang sehat, atau Dialah yang menciptakan obat yang membantu penyembuhan dan para dokter ketika mereka sakit. 
Banyak orang hanya kembali menghadap kepada Allah di saat mereka sadar bahwa para dokter dan obat-obatan tidak memiliki kesanggupan. Orang-orang yang berada pada keadaan tersebut memohon pertolongan hanya kepada Allah, setelah menyadari bahwa hanya Dialah yang dapat membebaskan mereka dari kesulitan. 
Allah telah menyatakan pola pikir ini dalam sebuah ayat:
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS, Yunus, 10:12)
Padahal sesungguhnya, sekalipun dalam keadaan sehat, atau tanpa cobaan atau kesulitan lain, seseorang wajib berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala kenikmatan, kesehatan dan seluruh karunia yang telah Dia berikan.
Inilah satu sisi paling penting dari doa: Di samping berdoa dengan lisan menggunakan suara, penting pula bagi seseorang melakukan segala upaya untuk berdoa melalui perilakunya. Berdoa dengan perilaku bermakna melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mencapai harapan tertentu. 
Misalnya, di samping berdoa, seseorang yang sakit sepatutnya juga pergi ke dokter ahli, menggunakan obat-obatan yang berkhasiat, dan menjalani perawatan rumah sakit jika perlu, atau perawatan khusus dalam bentuk lain. Sebab, Allah mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini pada sebab-sebab tertentu. Segala sesuatu di dunia dan di alam semesta terjadi mengikuti sebab-sebab ini.

Oleh karena itu, seseorang haruslah melakukan segala hal yang diperlukan dalam kerangka sebab-sebab ini, sembari berharap hasilnya dari Allah, dengan kerendahan diri, berserah diri dan bersabar, dengan menyadari bahwa Dialah yang menentukan hasilnya.
Pengaruh menguntungkan dari keimanan dan doa bagi orang sakit, dan bagaimana hal ini dapat mempercepat penyembuhan adalah sesuatu yang telah menarik perhatian dari dan dianjurkan oleh para dokter. Dengan judul "God and Health: Is Religion Good Medicine? Why Science Is Starting to Believe" [Tuhan dan Kesehatan: Apakah Agama Adalah Obat Yang Baik? Mengapa Ilmu Pengetahuan Mulai Percaya], majalah terkenal Newsweek terbitan tanggal 10 November 2003 mengangkat pengaruh agama dalam penyembuhan penyakit sebagai bahasan utamanya. 
Majalah tersebut melaporkan bahwa keimanan kepada Tuhan meningkatkan harapan pasien dan membantu pemulihan mereka dengan mudah, dan bahwa ilmu pengetahuan mulai meyakini bahwa pasien dengan keimanan agama akan pulih lebih cepat dan lebih mudah.

Menurut pendataan oleh Newsweek, 72% masyarakat Amerika mengatakan mereka percaya bahwa berdoa dapat menyembuhkan seseorang dan berdoa membantu kesembuhan. Penelitian di Inggris dan Amerika Serikat juga telah menyimpulkan bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit pada pasien dan mempercepat proses penyembuhannya.
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan, depresi dan stres teramati pada orang-orang yang taat beragama dengan tingkat rendah. Dan, menurut penemuan di Universitas Rush di Chicago, tingkat kematian dini di kalangan orang-orang yang beribadah dan berdoa secara teratur adalah sekitar 25% lebih rendah dibandingkan pada mereka yang tidak memiliki keyakinan agama. 
Penelitian lain yang dilakukan terhadap 750 orang, yang menjalani pemeriksaan angiocardiography [jantung dan pembuluh darah], membuktikan secara ilmiah "kekuatan penyembuhan dari doa." Telah diakui bahwa tingkat kematian di kalangan pasien penyakit jantung yang berdoa menurun 30% dalam satu tahun pasca operasi yang mereka jalani.
Sejumlah contoh doa yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah:
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS. Al Anbiyaa', 21:83-84)
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau.  Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiyaa', 21:87-88)
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (QS. Al Anbiyaa', 21:89-90)
Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami). (QS. Ash Shaaffaat, 37:75)
Sebagaimana telah disebutkan, doa tidak semestinya hanya dilakukan untuk menghilangkan penyakit, atau kesulitan-kesulitan duniawi lainnya. Orang beriman yang sejati haruslah senantiasa berdoa kepada Allah dan menerima apa pun yang datang dari-Nya. Kenyataan bahwa sejumlah manfaat doa yang diwahyukan di dalam banyak ayat Al Qur'an kini sedang diakui kebenarannya secara ilmiah, sekali lagi mengungkapkan keajaiban yang dimiliki Al Qur'an.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah, 2:186)


(harunyahya)

Sumber : http://www.jurnalhajiumroh.com

Sabtu, 25 Agustus 2012

Fenomena Sleep Paralysis a.k.a Tindihan

Pernahkah merasa tubuh tidak bisa digerakkan juga disertai mimpi buruk karena dalam mimpi anda melihat sosok makhluk halus yang mengerikan?

Jika pernah, berarti kita sama. Beberapa tahun belakangan ini saya sering mengalami kejadian ini. Ketika saya tidur, saya mengalami atau melihat sesuatu yang menakutkan sedang menindih atau ingin menganiaya diri saya. Dan ketika itu, justru seluruh tubuh saya tidak bisa digerakkan sama sekali dan tidak bisa berteriak. Seringkali saya melakukan perlawanan dengan doa-doa sambil berusaha keras untuk menggerakkan anggota tubuh saya, namun hasilnya nihil. Berdasarkan ilmu medis, ternyata keadaan itu dinamakan dengan sleep paralysis
Menurut medis, Sleep Paralysis adalah keadaan dimana ketika seseorang akan tidur dan merasa terbangun namun dada terasa sesak, dicekik, sulit bergerak, bahkan bersuara atau berteriak. Seolah badan mengalami kelumpuhan secara total. Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Apa yang menyebabkan Sleep Paralysis?
Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi. 

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu yang secara besar dibagi menjadi dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM. Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil. 

Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi. 

Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar. 

Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia. 

"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku." 

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.

Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang muncul di kamar kita? 
Florence Cardinal, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita. 
Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis. 

Lalu, dalam kondisi apakah Sleep Paralysis biasa muncul? 
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang. 
Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu. Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara

  * Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
  * Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
  * Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
  * Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
  * Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
  * Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
  * Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
  * Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
  * Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
  * Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
  * Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
  * ditempatku namae tindihan, menurut kepercayaan orang jawa yaitu dimana makhlus halus sedang kurang kerjaan gangguin tidur kita.

Pencegahan dan Cara Mengatasi

Sleep paralysis patut diwaspadai karena bisa merupakan gejala penyakit, seperti narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), depresi, atau bahkan schizophrenia. Sleep paralysis kemungkinan ditimbulkan juga oleh aliran darah yang tersumbat sehingga otak dan tubuh tidak lancar terhubung. Akibatnya ketika otak terbangun namun tubuh tidak dapat bergerak karena ada bagian otak yang masih memerintahkan bahwa tubuh sedang tidur. Penyumbatan aliran darah tersebut bisa berbahaya jika dibiarkan terus menerus.
Belum lagi dampak psikologisnya. Orang-orang yang mengalami sleep paralysis, setelah terbangun biasanya trauma dan tidak berani tidur karena takut kesadaran akan hilang dan kejadian itu berulang lagi. Karena itulah sleep paralysis harus dicegah dan diatasi.
1. Hindari Stres
Stres diduga penyebab terbesar sleep paralysis. Mulailah hidup sehat secara fisik maupun psikis. Jangan merokok, minum alkohol/kafein, dan makan terlalu banyak. Cukupi kebutuhan tidur dan istirahat.
Tenangkan pikiran sebelum tidur. Kunci pintu, jendela, dan padamkan api sebelum tidur. Rasulullah saw bersabda: “Padamkan api sebelum tidur, tutup pintu, bejana, makanan dan minuman” (HR. Bukhari dan Muslim). Hindari tidur dengan atap terbuka. “Barangsiapa tidur malam pada rumah yang tak ada atap penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya” (HR. Bukhari dalam Adab Al Mufrad). Jangan lupa membersihkan ranjang. “Jika kalian akan tidur, maka kibaskan kain tempat tidurnya terlebih dulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya …” dalam riwayat lain, “tiga kali” (HR. Bukhari dan Muslim).
Wudhu sebelum tidur sangat membantu menyegarkan tubuh dan pikiran. Jeda waktu saat berbaring menuju terlelap dapat diisi dengan muhasabah (evaluasi diri), membaca doa, zikir, ayat Kursi, dua ayat terakhir Al Baqarah, Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Jika bangun mendadak maka bisa berdoa: “A’udzu bikalimatillahit tammati min ghodobihi wa syarro i’baadihi wamin hamazaatisy syayaatiin wa ayyahdurun” (HR. Abu Dawud, dihasankan Al Albani). Jika mimpi buruk maka meludahlah ke kiri tiga kali, baca ta’awudz dan jangan ceritakan pada orang lain. Jika mimpi baik maka ceritakan pada saudara/sahabat dekat. Jangan lupa berdoa dan bersyukur saat bangun tidur.
2. Pola Tidur
Buat pola tidur menjadi lebih teratur. Usahakan tidur di waktu awal pada jam yang sama setiap malam, sekitar pukul 8 atau 9 sesudah isya. Aisyah ra: “Rasulullah tidur pada awal malam dan bangun di penghujung malam lalu sholat” (HR. Bukhari dan Muslim).
Perlu diketahui juga, sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Karena itu berbaring miring dapat mengurangi resiko tersebut. Bara’ bin ‘Azib meriwayatkan, Nabi saw bersabda: “Jika kamu akan tidur, berwudhulah seperti akan sholat, kemudian berbaringlah dengan miring sebelah kanan …”. Hindari pula tidur tengkurap (HR. Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani).
3. Membuat Gerakan Kecil
Jika mengalami sleep paralysis, beberapa orang menyarankan untuk membuat gerakan mata dengan cepat, agar dapat keluar dari situasi tersebut. Bisa juga mencoba dengan menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali. Cara di atas ditambah dengan bernafas sedalam mungkin, tarik napas sedalam mungkin dan keluarkan secara teratur. Begitu anggota tubuh mulai dapat bergerak maka segera bangun dan tenangkan diri.
4. Membuat Gerakan Mental
Kondisi sleep paralysis sering membuat panik dan ketakutan sehingga dapat memunculkan alam bawah sadar tentang ketakutan kita sendiri sehingga terkadang terbayang adanya makhluk halus.
Mulut kelu dan susah bergerak ketika sleep paralysis bukanlah pergerakan fisik yang sebenarnya, melainkan gerakan mental. Para ahli menganjurkan untuk terus berusaha “melawan” dan menggerakkan anggota tubuh melalui kekuatan pikiran  (wrm-indonesia.org, Mei 2005).
Karena itu tetaplah tenang dan berpikir positif. Sikap yang tenang akan meminimalkan munculnya ketakutan dan bayangan-bayangan yang buruk. Lakukan gerakan-gerakan kecil seperti yang disampaikan sebelumnya dengan ditopang pergerakan mental. Gerakan mental ini menjadi efektif dengan lantunan zikir yang teratur.
5. Pengobatan Medis
Jika terlalu sering mengalami sleep paralysis, maka selain cara-cara di atas, evaluasi diri pun harus dilakukan. Buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa pekan dan susun daftar masalah-masalah yang menyita pikiran. Ini membantu untuk mengetahui faktor pemicu sleep paralysis, sehingga gangguan tidur tersebut dapat diatasi dengan menghindari faktor pemicunya.
Jika sleep paralysis disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur. Catatan yang sudah dibuat akan membantu dokter mengetahui kapan sleep paralysis dimulai dan sudah berlangsung berapa lama, juga jenis obat yang pernah atau sedang digunakan. Hindari konsumsi obat penenang untuk tidur.
Ketenangan mental dan pikiran merupakan faktor utama mengatasi sleep paralysis. Hilangkan rasa was-was, takut dan ketergantungan terhadap makhluk, khusyukkan hati melalui ibadah dan zikir, serta perkuat akidah dengan rutin mengikuti kajian yang membersihkan hati dan mengisi ilmu.